Prev : Hukum Newton I tentang Inersia
Bayangkan suatu benda bermassa m yang awalnya berada pada keadaan diam seperti di bawah ini
Berdasarkan hukum Newton I, benda tersebut akan tetap diam seperti pada keadaan awalnya, selama tidak ada yang menggerakkan benda tersebut. Namun apabila benda tersebut bergerak seperti gambar di bawah
maka benda tersebut akan mengalami perubahan momentum, yakni dari nol hingga memiliki suatu nilai tertentu. Nilai tersebut dapat kita peroleh dengan menyusun kembali persamaan pada hukum Newton 2
menjadi
nilai Δp pada persamaan di atas disebut sebagai impuls, yaitu perubahan momentum yang disebabkan oleh adanya gaya yang bekerja pada benda dalam selang waktu tertentu. Selang waktu yang dimaksud adalah selang waktu dimana adanya kontak antara pemberi gaya dengan benda. Makin lama selang waktunya, perubahan momentumnya akan semakin besar.
Pada umumnya, impuls sering dikaitkan pada dorongan yang terjadi dalam waktu yang singkat. Contoh yang paling umum adalah kasus petinju, dimana para petinju diharuskan untuk menggunakan sarung tinju untuk meminimalisir luka pada lawannya akibat adanya impuls yang besar ketika seseorang memukul sesuatu. Sarung tinju dapat mengatasi masalah ini dikarenakan sifat elastis pada konstruksi sarung tinju, sehingga ketika seseorang memukul menggunakan sarung tinju, penderita akan mengalami gaya pegas terlebih dahulu sebelum mengalami gaya yang dikerjakan pemukul. Gaya pegas ini berperan untuk memberikan dorongan secara perlahan pada penderita, sehingga ketika dia mengalami gaya maksimum yang diberikan pemukul, dia sudah memiliki momentum awal, sehingga impulsnya menjadi lebih kecil.
Next : Resultan Gaya