Prev : Besaran dan Satuan : Besaran Turunan
Sebelumnya, kita telah membahas beberapa hal terkait dengan pengukuran, serta bagaimana kita dapat mengetahui ciri-ciri objek melalui suatu besaran yang dapat dinyatakan dalam angka dan satuan. Namun, kita belum membahas lebih dalam beberapa hal terkait dengan angka dalam suatu besaran.
Katakanlah kita hendak mengukur jarak antara kota A dengan kota B. Dari hasil pengukuran kita peroleh bahwa jarak antara kedua kota tersebut adalah 3000 m. Ketika kita menulis angka 3000, tentunya akan kurang efisien karena kita memerlukan tiga angka nol setelah angka 3. Untuk mempermudah penulisan, kita dapat menggunakan sesuatu yang kita sebut sebagai “awalan satuan”. Dengan demikian, kita tidak perlu lagi menambah angka nol untuk menuliskan besaran tersebut, melainkan kita tambahkan satu atau beberapa huruf di depan satuan. Tiga angka nol pada “3000 m” dapat diganti menjadi huruf “k” yang ditulis sebelum “m”, sehingga kita dapat tuliskan “3 km”. Huruf “k” ini merupakan singkatan dari “kilo”, seperti halnya pada “kilogram”, sehingga “km” ini kita sebut sebagai “kilometer”.
Hal yang sama juga dapat diterapkan apabila kita mengukur panjang suatu objek yang kecil, seperti panjang paku. Apabila setelah pengukuran kita peroleh panjang paku tersebut adalah 0.02 m, maka kita dapat menyebutnya menjadi “2 cm”. Huruf “c” merupakan singkatan dari “centi”, sehingga “cm” adalah “centimeter”.
Awalan satuan ini adalah salah satu awalan yang telah ditetapkan secara internasional, sehingga dapat digunakan dalam menyajikan data yang lebih mudah, terutama dalam kehidupan sehari-hari. Di bawah ini merupakan awalan-awalan yang telah ditetapkan tersebut. Seperti halnya nominal uang, awalan satuan berubah pada nol pertama, kedua, ketiga, dan berlanjut hingga keenam, kesembilan, dan seterusnya dengan kelipatan tiga.
- Y (yotta) : 1000000000000000000000000 (24 angka nol)
- Z (zetta) : 1000000000000000000000 (21 angka nol)
- E (exa) : 1000000000000000000 (18 angka nol)
- P (peta) : 1000000000000000 (15 angka nol)
- T (tera) : 1000000000000 (12 angka nol)
- G (giga) : 1000000000 (9 angka nol)
- M (mega) : 1000000 (6 angka nol)
- k (kilo) : 1000 (3 angka nol)
- h (hekto) : 100 (2 angka nol)
- da (deka) : 10 (1 angka nol)
- d (desi) : 0.1 (1 angka nol)
- c (senti) : 0.01 (2 angka nol)
- m (mili) : 0.001 (3 angka nol)
- μ (mikro) : 0.000001 (6 angka nol)
- n (nano) : 0.000000001 (9 angka nol)
- p (pico) : 0.000000000001 (12 angka nol)
- f (femto) : 0.000000000000001 (15 angka nol)
- a (atto) : 0.000000000000000001 (18 angka nol)
- z (zepto) : 0.000000000000000000001 (21 angka nol)
- y (yocto) : 0.000000000000000000000001 (24 angka nol)
Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah penerapan awalan satuan ini pada satuan massa, yakni kilogram (kg). Untuk menuliskan “1000 kg”, kita tidak menuliskannya dengan “1 kkg”, karena kata dasar dari satuan ini adalah “gram”. Namun, umumnya orang mengatakan 1000 kg menjadi “1 ton”.