Mengulas Pendidikan di Indonesia

Pendidikan merupakan alat yang penting dalam membangun peradaban dunia. Selain menciptakan terobosan baru, dengan adanya pendidikan maka kita dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di dunia ini, baik dalam ruang lingkup alamiah maupun sosial. Ketika ilmu pengetahuan belum berkembang pesat seperti saat ini, manusia masih menggunakan nalarnya secara terbatas, sehingga dalam kehidupan manusia hendak bekerja keras untuk mencapai sesuatu. Namun, manusia dikaruniai oleh Tuhan kemampuan untuk berfilsafat, atau menentukan suatu masalah, sehingga dari masalah-masalah tersebut apabila dikaji ulang akan membentuk suatu teori yang baru, dan penalaran manusia semakin luas.

Teori-teori tersebut namun tidak akan banyak berguna apabila teori tersebut hanya dipahami oleh satu orang saja, yaitu dia yang mencetuskan teori tersebut. Maka agar teori-teori tersebut dapat dipahami oleh orang lain, teori-teori tersebut harus disampaikan kepada orang lain. Penyampaian teori-teori kepada orang banyak tersebut merupakan bentuk dari kegiatan belajar mengajar.

Tentu saja, cara penyampaian suatu teori atau pembelajaran dapat bervariasi, tergantung pada masing-masing individu. Hal ini merupakan kajian dalam bidang pendidikan. Permasalahannya adalah tidak semua cara pembelajaran dapat berjalan efektif. Ada banyak faktor yang menentukan keefektifan pembelajaran, salah satunya adalah tentang hal apa yang dipelajari.

Di zaman modern, sudah banyak sekali teori-teori yang telah dikemukakan oleh orang-orang yang daya nalarnya bisa dibilang tinggi, dan dapat diakses melalui jurnal-jurnal, yaitu yang merupakan suatu wadah untuk mengemukakan suatu teori. Karena banyaknya teori-teori tersebut, maka dibutuhkan suatu klasifikasi, sehingga satu individu tidak perlu menguasai semua teori itu, tetapi hanya sebagian saja yang dimana teori-teori tersebut saling relevan. Teori-teori yang saling berkaitan tersebut terkumpul ke dalam apa yang dinamakan program studi. Misal, apabila orang tersebut hanya tertarik dengan ilmu yang berkaitan dengan makhluk hidup, maka dia hanya perlu mendalami ilmu biologi saja, tetapi tidak perlu mempelajari secara mendalam tentang matematika, kecuali apabila dia ingin mengkaji sesuatu melalui sudut pandang matematika.

Pada hakikatnya, orang-orang yang memiliki visi dan misi yang sama dapat berkumpul, sehingga pada akhirnya mereka membangun apa yang dinamakan dengan bangsa dan negara. Tanpa adanya pendidikan, maka negara tersebut akan dengan mudah ditelan oleh peradaban, sehingga negara tersebut perlu membentuk sistem pendidikan agar dapat dilaksanakan secara sistematis. Pada zaman keshogunan Tokugawa di Jepang mulai tahun 1600 hingga 1867, mereka memiliki sistem pendidikan, namun pendidikan yang berkaitan tentang teknologi masih kurang pesat, sehingga pada abad ke-19, yaitu pada saat bangsa Eropa datang ke Jepang dengan kapal hitam yang besar, Jepang mulai menyadari bahwa pengetahuan tentang teknologi itu penting. Sehingga pada saatu itu Jepang mulai membuka diri terhadap dunia luar, dan langsung bergerak cepat dalam bidang pendidikan, dan membangun banyak sekolah dasar, hingga pada akhirnya Jepang mampu ikut serta dalam perang dunia ke 2. Hal ini menunjukkan pentingnya peran sistem pendidikan dalam kemajuan suatu bangsa dan negara.

Saat ini, Indonesia telah menggerakkan program wajib belajar 9 tahun. Enam tahun pertama berada di tingkat SD, kemudian tiga tahun selanjutnya berturut-turut adalah SMP dan kemudian SMA. Di tingkat SD, peserta didik ditargetkan untuk mampu membaca, menulis, berhitung, dan mengetahui ilmu-ilmu yang dasar dan masih bersifat “hafalan”. Itulah kenapa anak SD tidak mengenal sifat komutatif dalam perkalian, karena anak SD dituntut untuk mengikuti cara gurunya dalam menyelesaikan masalah tersebut, tidak menggunakan caranya sendiri. Setelah pemahaman matematikanya kuat, di tingkat SMP mereka mulai dikenalkan permasalahan-permasalah yang lebih kompleks, salah satunya adalah rumus phytagoras. Siswa SMP juga sudah mulai memadukan antara fisika dengan matematika. Apabila saat di tingkat SD mereka telah mengetahui apa itu energi, maka di tingkat SMP mereka sudah mulai diajarkan untuk mendeskripsikan energi melalui persamaan matematis dan suatu “kode” yang terdiri atas besaran dan satuan. Begitu pula di tingkat SMA, pemahaman peserta didik terhadap keilmuannya makin ditempa.

Namun, sebaik-baik sistem pendidikan di Indonesia, tentunya akan lebih baik apabila didukung oleh fasilitas yang menunjang. Yang paling sederhana adalah masih banyak sekolah yang memiliki ruang kelas yang kurang mendukung untuk proses kegiatan belajar mengajar, seperti genteng yang bocor, transportasi yang kurang memadai, dan lain sebagainya.

Ada lagi fasilitas yang seharusnya penting dan diperhatikan dalam pelaksanaan sistem pendidikan di Indonesia, yaitu adanya laboratorium untuk bidang studi terutama ilmu pengetahuan alam. Ilmu pengetahuan alam diketahui sebagai ilmu yang praktis, dan membutuhkan eksperimen untuk mengetahui kesesuaian teori dengan kenyataan. Tanpa adanya eksperimen, mungkin peserta didik tidak akan mengetahui alasan dia mempelajari hal tersebut.

Salah satu contoh yang sederhana adalah pada pelajaran fisika. Banyak peserta didik yang kurang memahami alasan mereka harus belajar fisika. Belajar fisika membutuhkan imajinasi yang tinggi, kecuali diadakannya eksperimen, karena imajinasi tersebut pada akhirnya menjadi hal yang nyata. Tanpa adanya eksperimen fisika, mekanika klasik dapat menjadi sesulit mekanika kuantum. Terlebih lagi daya imajinasi manusia berbeda-beda, sehingga dibutuhkan suatu pendongkrak agar imajinasi peserta didik lebih kuat, sehingga kedepannya akan menjadi lebih mudah dalam mempelajari bab selanjutnya. Dari sini dapat dilihat pentingnya laboratorium di tingkat SMA, tidak hanya di tingkat perguruan tinggi saja. Tentu saja hal ini perlu didukung oleh peran seorang guru dalam menjelaskan alasan pentingnya mempelajari bidang studi tersebut.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s